Pemkot Semarang tanggal 12-13 Desember ini, mengadakan satu event yang bertujuan untuk mengangkat potensi wisata di kota Semarang, event ini di kemas dengan festival kuliner dan seni budaya,berlangsung di Salah Satu ruas jl. Pandanaran Semarang

cukup menarik mengapa di Jl. Pandanaran, yang selama ini memang telah di kenal oleh khalayak luas sebagai salah satu sentra bisnis dan oleh-oleh khas semarang, memang menurut penuturan pejabat disbudpar, Festival Pandanaran merupakan semacam embrio area walking street,

memang untuk penyelenggaran kali pertama, masih banyak yang perlu dibenahi tentunya, karena Jl. Pandanaran merupakan salah satu Jl. Protokol utama, menurut hemat kami problem tersebut diantaranya.
  • Jumlah stan yang relatif sedikit, memang disadari dengan keadaan Jl. Pandanaran saat ini dimana ada beberapa instalasi penting seperti rumah sakit, perbankan, dan pertokoan serta resto yang selama ini telah populer, sehingga pemanfaatan space stand mempertimbangkan kepentingan para penduduk atau usahawan di Jalan tersebut, akhirnya relatif terbatas, meskipun demikian dari varian peserta stand cukup variatif, di Kuliner misalnya,Hampir semua jenis kuliner ada, meskipun jumlahnya satu dua,namun cukup mewakili, dari kelas Hotel Bintang 3-4, hingga kelas kaki lima ada, dari makanan timur tengah, sampai makanan khas kota semarang juga tersedia, dari resto utama sampai gerobak soto atau tahu gimbal juga ada,selain itu pula ada perbankan, produk-produk kerajinan, hingga stand keagamaan juga tersaji, di selingi dengan lomba-lomba seperti jalan sehat, dan lomba menggambar, serta membatik di tambah performance seni budaya, dari perwakilan agama, daerah, Barongsai,tarian, Gambang Semarang serta peragaan busana menambah meriah festival tersebut
  • Parkir dan Manajemen trafik di area sekitar pandanaran, dan area festival khususnya, yang cukup relatif semrawut,juga perlu diperhartikan kedepanya sehingga pas performance art, tidka diselingi oleh lalu lintas kendaraan meskipun hal tersebut milik warga jl. pandanaran, atau pula pasien dari rumah sakit,
  • Publikasi yang relatif minim, sehingga cukup sedikit wisatawan yang berkunjung., kebanyakan punegujung warga lokal semarang
Hal tersebut tidak terlepas dari persiapan yang cukup minim hanya sekitar 3 minggu, demikian konon ceritanya

Namun, festival tersebut tentunya merupakan usaha yang positif dan dapat di kembangkan serta bisa di jadikan sebagai Agenda Tahunan Dinas Pariwisata Kota Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya.


Lanjutgan Gallery photo festival

Comments (0)